Meskipun berpotensi menimbulkan kasus baru, badan Premier League tetap akan mempertahankan seremoni jabat tangan antara pemain pada semua pertandingan liga. Sebelumnya, ritual jabat tangan sebelum laga berujung pada sejumlah insiden kontroversial sesama pemain.
Insiden pertama terjadi saat Chelsea menjamu Manchester City dua musim lalu. Ketika itu, Wayne Bridge, yang terlibat kasus dengan John Terry, menolak untuk berjabat tangan.
Musim ini, lagi-lagi Terry berpeluang mendapat perlakuan sama oleh penggawa Queens Park Rangers, Anton Ferdinand. Pasalnya, Ferdinand menuduh Terry telah mengatakan hal berbau rasialis kepadanya saat The Blues bertandang ke Loftus Road, markas QPR, musim lalu. Medio September ini, kedua tim dijadwalkan akan bersua.
Bak susunan domino yang jatuh, kakak dari Anton Ferdinand, Rio Ferdinand, juga dikabarkan memburuk hubungannya dengan Terry. Kemungkinan, dia akan menolak bersalaman juga. Hal ini juga menyeret rekan setim Terry, Ashley Cole, yang sebelumnya menyuarakan dukungan kepada kapten timnya atas kasus rasialis yang menimpanya.
Pertengahan musim lalu, terjadi kasus rasialis yang melibatkan penyerang Liverpool, Luis Suarez. Penggawa timnas Uruguay itu terbukti mengucapkan kata-kata rasialis kepada defender Manchester United, Patrice Evra dan harus menjalani hukuman delapan laga.
Insiden lain akhirnya pecah ketika Suarez diberitakan enggan menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Evra. Liverpool sendiri dijadwalkan akan kembali bertemu dengan Man. United, bulan depan.
0 komentar:
Posting Komentar